1.
Yupa
Kerajaan tertua di
wilayah Nusantara adalah Kerajaan Kutai.Kerajaan ini terletak di wilayah Provinsi
Kalimantan Timur,tepatnya di sebuah kota kecamatan yang bernama
Muarakaman.Daerah ini yang merupakan daerah percabangan antara sungai Mahakam
dengan sungai Kedang Rantau.Kerajaan berdiri pada tahun 400 masehi.
Peninggalan sejarah yang membuktikan kerajaan Kutai sebagai kerajaan hindu pertama adalah ditemukannya prasasti berbentuk
Yupa menggunakan bahasa sanskerta dan huruf pallawa.Yupa adalah tiang batu pengikat hewan korban untuk dipersembahkan kepada dewa.
Beberapa peninggalan kerajaan kutai:
1) tujuh buah Yupa yang ditemukan di daerah sekitar Muarakaman;
2) kalung Cina yang terbuat dari emas;
3) satu arca Bulus;
4) dua belas arca batu.
Dari peninggalan prasasti, diketahui bahwa
Kudungga adalah raja Kutai yang pertama Raja Kudungga digantikan oleh putranya
yang bernama Aswawarman,kemudian digantikan oleh raja Mulawarman.
Pada masa pemerintahan Mulawarman,kerajaan kutai berkembang pesat sebagai pemeluk agama Hindu yang taat.Beliau menyembah dewa Syiwa,sedangkan dalam suatu upacara menghadiahkan 20.000ekor sapi kepada Brahmana.peristiwa ini ditandai dengan berdirinya sebuah Yupa.
Raja Mulawarman dikenal sebagai raja yang bijaksana.Rakyatnya hidup sejahtera dan makmur.
Pada masa pemerintahan Mulawarman,kerajaan kutai berkembang pesat sebagai pemeluk agama Hindu yang taat.Beliau menyembah dewa Syiwa,sedangkan dalam suatu upacara menghadiahkan 20.000ekor sapi kepada Brahmana.peristiwa ini ditandai dengan berdirinya sebuah Yupa.
Raja Mulawarman dikenal sebagai raja yang bijaksana.Rakyatnya hidup sejahtera dan makmur.
2. Candi
Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalahSiwagrha (bahasa Sanskerta) yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang digarbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini
terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer
timurYogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer
selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang
terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara
kabupaten Sleman dan Klaten.
3. Candi Jabung
Candi Jabung adalah salah
satu candi hindu peninggalan
kerajaan Majapahit. Candi hindu ini terletak di Desa Jabung,
Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Struktur
bangunan candi yang hanya dari bata merah ini mampu bertahan ratusan tahun.
Menurut keagamaan, Agama Budha
dalam kitab NagarakertagamaCandi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura. Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi. Pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhre Gundal salah seorang keluarga raja.
dalam kitab NagarakertagamaCandi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura. Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi. Pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhre Gundal salah seorang keluarga raja.
4. Batu Tulis
Batu bertulis ini dibuat semasa
pemerintahan Surawisesa (tahun 1521 s/d 1535) satu diantara putra dari Prabu
Siliwangi Raja Pajajaran. Di komplek Batutulis 54 terdapat 15 buah batu terasit
yang terdiri dari 6 buah batu didalam Cungkup, 2 buah diserambi dan 6 buah di
halaman.
5. Benteng
Indra Patra
Benteng Indra Patra merupakan bagian
dari 3 benteng dalam Trail Aceh lhee Sagoe. Trail Aceh
Lhee Sagoe adalah wilayah yang menghubungkan tiga peninggalan zaman Hindu-Budha
di Aceh. Jika ketiganya dihubungkan (Indrapatra, Indrapuri dan Indrapurwa) maka
akan membentuk sebuah segitiga dan disebut juga Trail Aceh
lhee Sagoe.
Benteng Indra Patra
dibangun pada abad ke-7 Masehi oleh Putra Raja Harsa dari Kerajaan Lamuri,
yaitu kerajaan Hindu pertama di Aceh (Indra Patra) sebelum kedatangan pengaruh
Islam. Posisi benteng ini cukup strategis karena berhadapan langsung dengan
Selat Malaka sehingga berfungsi sebagai benteng pertahanan dari serangan armada
Portugis.
Di masa Sultan Iskandar Muda, seorang laksamana
wanita pertama di dunia yang terkenal dan disegani yaitu Laksamana
Malahayati, menggunakan benteng ini untuk pertahanan Kerajaan Aceh Darussalam
dari serangan Portugis yang datang dari Selat Malaka.
Benteng Indra Patra berukuran besar dan
terbuat dari susunan batu gunung setebal 2 meter. Perekat dinding benteng
diperkirakan berupa campuran kapur, tanah liat, putih telur, dan tumbukan kulit
kerang. Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, benteng ini digunakan sebagai
pertahanan menghadapi armada Portugis.
0 komentar: